Rabu, 20 November 2013

perjalanan panjang seorang gadis


Perjalanan panjang seorang gadis

seorang gadis berumur 6 tahun setengah sudah mulai masuk kesekolah dasar barunya,awalnya gadis itu berharap ibunya lah yang mengantarnya kesekolah dihari pertamanya tetapi yang mengantar gadis kecil itu adalah neneknya dan dalam hati gadis kecil itu terselip rasa iri terhadap teman-temannya yang diantar oleh ibu mereka masing-masing.

Tetapi gadis itu ingin protes kepada papah dan mamahnya dan diurungkan niat gadis itu karena hari itu ia cukup lelah dengan aktivitasnya yang menguras tenaga gadis kecil itu,dan dihari kedua dan seterusnya gadis kecil itu tidak pernah protes lagi dengan orang tuanya mungkin karena sudah terbiasa dengan atau tanpanya mamah yang mengantar ke sekolah.

Selama gadis itu duduk dibangku kelas 1 dan 2 SD ia selalu diantar oleh neneknya dan jangan heran gadis itu lebih dekat dengan neneknya dibandingkan dengan mamah yang melahirkannya,makan pun selalu disuapi oleh tantenya bukan mamahnya,mandi pun bukan dengan mamahnya tetapi dengan nenek atau dengan tantenya sendiri.dan sewaktu gadis kecil itu duduk dibangku kelas 3 SD dia sudah bisa belajar mandiri dengan tidak mengharapkan siapa pun yang mengantarkannya kesekolah lagi.

Tetapi tidak tahukah ayah dan ibunya bahwa hati gadis kecil itu masih merasa iri dengan teman-temannya yang masih suka diantar oleh orang tuanya,dan seterusnya gadis kecil itu sudah tumbuh menjadi gadis ABG yang sudah duduk dibangku kelas 6 SD dan tiba saatnya gadis itu lulus dan sekolah mengadakan acara jalan-jalan kedaerah puncak dan gadis itu menikmatinya tetapi sewaktu gadis itu pulang dari acara jalan-jalannya apa yang diinginkan gadis itu tidak ada yaitu orang tuanya atau keluarganya yang harusnya menjemputnya tetapi mereka tidak ada yang datang dan betapa hancurnya hati gadis kecil itu.

 Dan hari sudah terbilang sudah malam harusnya gadis itu pulang dengan wajah yang ceria tetapi dia hanya bisa diam dan diantar oleh tetangganya yang kebetulan anaknya berumur sama dan kelas yang sama,sewaktu sampai dirumah gadis kecil itu tidak menemukan orang tuanya yang belum pulang dari kantor,lalu si gadis kecil bertanya dengan tantenya dimana papah sama mamahnya dan tante sigadis menjawab belum pulang dari kantor betapa hancurnya hati si gadis kecil karena orang tuanya belum juga pulang dan ia belum bisa memberitahukan kalau ia sudah lulus dari sekolah dasar.

Dan sudah saat gadis itu masuk sekolah menengah pertama,mungkin karena sekolah menengah pertama untuk apa diantar oleh orang tuanya dan neneknya dia juga bisa sendiri,lalu si gadis mempunyai seorang adik yang masih berumur beberapa minggu betapa takutnya ia karena mamah dan papahnya yang akan menyayangi adiknya lebih dari orang tuanya menyayanginya tetapi orang tuanya memberi pengertian mereka akan adil dalam kasih sayang dan gadis itu percaya saja.

Lalu setelah lulus sekolah menengah pertama masuklah si gadis ke sekolah menengah atas yang sudah mewajibkan ia untuk dewasa dan untuk pertama kalinya mamahnya ikut untuk mengantar pendaftaran sekolah dan ini merupakan suatu hal yang sangat aneh untuk gadis itu karena ia sudah terbiasa sendiri dan sampai seterusnya gadis yang sudah tumbuh dari dewasa ini kurang terbuka dengan orang tuanya karena ia tidak terlalu dekat dengan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar