Selasa, 28 Oktober 2014

Berkarier Dijalur Digital



Orang-orang yang bekerja didunia digital tidak melulu paham ilmu komputer dan teknologi informasi. Praktik dan jam terbanglah yang membuat mereka bisa.
Bagi sebagian orang yang suka dengan tantangan,berkarier di dunia digital dinilai seksi karena sumber daya manusianya masih sedikit. Itu merupakan kesempatan emas untuk berkarier didunia digital.
            Meski begitu,belum banyak mahasiswa yang mafhum dalam memanfaatkan keilmuan mereka dibidang teknologi informasi itu. padahal,penghasilan para profesional didunia digital sangat menjanjikan.
            Coba tengok riset yang dilakukan penyedia lowongan pekerjaan khusus bidang teknologi Onward search,pada pertengahan 2012 silam. Lembaga iu merilis 10 pekerjaan dengan pendapatan tertinggi didunia digital di amerika serikat,pengahasilannya rata-rata diatas 400 juta pertahun.
Duduk diposisi pertama ialah arsitek informasi(information arcitetect) dengan gaji pertahun mencapai US$99 ribu atau sekitar 1,2 miliar. Bahkan,di new york,rata-rata seorang information arcitect bisa mendapatkan US$149 ribu pertahun.
            Selanjutnya diurutan kedua ditempati posisi user experience (UX) desaigner dengan rata-rata pengahasilan pertahun mencapai US$87 ribu. Setelah itu,menempati posisi ketiga,keempat dan kelima ialah front end developer,web developer dan digital project manager dengan pengahsilan masing-masing US$85 ribu,US$82 ribu,dan US$78 ribu.
            Urutan keenam hingga sepuluh ialah art director dengan gaji rata-rata pertahun US$70 ribu,interactive designer US$64 ribu,web designer US$62 ribu,copy writer US$56 ribu dan grapich designer US$47 ribu.
Masih langka
            Meski demikian,orang-orang yang bekerja didunia digital tidak melulu paham ilmu komputer dan teknologi informasi, praktik dan jam terbanglah yang membuat mereka bisa.seperti kata pribahasa, ‘alah bisa karena biasa’.
Misalnya,pengarsip digital(arsiparis digital),jenis pekerjaan baru yang banyak dibutuhkan saat ini. pengarsip digital bertugas mengatur sedemikian rupa dokumen-dokumen agar tertata dengan baik bersama dengan material digital yang baru sehingga mudah ditemukan orang lain.dokumen tersebut bisa berupa literatur kuno,jurnal ilmiah,surat kabar,catatan pengadilan,dokumen penting pemerintah atau perusahaan dan bermacam tulisan
Orang dengan latar belakang teknologi informasi kurang cocok unuk pekerjaan itu karena memiliki kecendrungan untuk memberikan solusi yang berfokus kepada memperbesar daya simpan.akibatnya ialah banyak tersimpan file yang tidak berguna sehingga sulit untuk menemukan informasi yang baik.
Tak hanya mengatur,arsiparis digital juga bertugas mengorganisasi dan melindungi material digital. Ia memberi konten digital dari vendor sekaligus mengurus lisensinya,memberikan identifikasi terhadap material digital yang disebut sebagai meta-tag agar mudah ditemukan,mencari informasi seputar masalah yang berkaitan dengan hak cipta dan menjaga agar material digital tetap utuh ketika terjadi pergantian software atau hardware.
Di negara maju,yang mulai terlihat banyak membutuhkan profesi itu ialah perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang hukum. Mereka butuh tenaga ahli dalam bidang hak cipta digital dan hal ini yang berhubungan dengan migrasi dokumen berbau hukum dari bentuk cetak menjadi database.
Contoh bidang kerja lain yang lebih jelimet ialah ahli digital forensik yang bertugas menganalisis barang bukti digital sehingga dapat dipertanggung jawabkan di pengadilan.barang bukti digital tersebut termasuk telepon seluler,notebook,server,alat teknologi apa pun yang mempunyai media penyimpanan dan bisa dianalisis.
Di tanah air,profesi itu masih amat langka.dikutip dari laman wikipedia.org salah satu ahli digital forensik yang dimiliki indonesia ialah Ruby alamsyah yang sering menjadi saksi ahli persidangan dan juga sebagai ahli pelatih sekuriti IT.
Diusianya yang 39 tahun,saat ini Alumnus Fakultas Teknologi Informasi Universitas Gunadarma itu menjadi salah satu orang indonesia yang bersertifikasi forensik digital internasional. Ruby menjadi orang indonesia pertama yang menjadi anggota international high technolgy crime investigation(HTCIA).
Kasus-kasus yang pernah ditanganinya ialah pembunuhan aktivis munir,pembunuhan artis alda risma,pembunuhan nasrudin zulkarnaen,kasus penggelapan pajak,pencucian uang dan penggelapan kartu kredit.
Mau tahu berapa gaji seorang ahli forensik digital?laman payscale.com pada april 2014 melaporkan gaji rata-rata analis komputer forensik rata-rata sebesar US$66.849 (sekitar Rp.802 juta). Tertarik?

Sumber : Media Indonesia  Rabu,24 september 2014
               Kolom : pendidikkan





Komentar saya mengenai halaman terkait ini adalah bahwa peluang berkarier didunia teknologi saat ini sangat bagus dan menjanjikan karena orang yang bukan lulusan teknologi informasi,sistem informasi ataupun sistem komputer ini bisa menguasai pekerjaan didunia digital asalkan kita memiliki ‘SKILL’ itulah yang dibutuhkan orang-orang yang akan terjun kedalam dunia digital ini dan kemauan yang kuat untuk bisa lebih memahami dan mendalami sebuah masalah dari sebuah program yang ingin kita kuasai buktinya saja ahli digital forensik terbaik yang dimiliki indonesia adalah lulusan dari Universitas Gunadarma dengan pendapatan perbulan bisa mencapai Rp.802 juta.
Maka dari itu jika kita lebih menyukai bekerja dirumah atau tidak perlu pergi kekantor peluang berkarier didunia digital sangat menjanjikan bagi orang-orang yang menyukai sebuah tantangan yang ditawarkan oleh profesi-profesi didunia digital seperi Programmer,Teknisi Jaringan Komputer,Analis Sistem,Tenaga pendukung TI,Perancang perangkat lunak,Administrator gudang data,Administrator,Pengembang dan Desainer situs itulah pekerjaan yang ditawarkan oleh dunia digital tidak perlu lulusan teknologi informasi asalkan kita menyukai sebuah tantangan yang semakin sulit dalam berkarier didunia digital.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar