Orang-orang yang bekerja didunia digital tidak
melulu paham ilmu komputer dan teknologi informasi. Praktik dan jam terbanglah
yang membuat mereka bisa.
Bagi sebagian orang yang suka dengan
tantangan,berkarier di dunia digital dinilai seksi karena sumber daya
manusianya masih sedikit. Itu merupakan kesempatan emas untuk berkarier didunia
digital.
Meski
begitu,belum banyak mahasiswa yang mafhum dalam memanfaatkan keilmuan mereka
dibidang teknologi informasi itu. padahal,penghasilan para profesional didunia
digital sangat menjanjikan.
Coba
tengok riset yang dilakukan penyedia lowongan pekerjaan khusus bidang teknologi
Onward search,pada pertengahan 2012 silam. Lembaga iu merilis 10 pekerjaan
dengan pendapatan tertinggi didunia digital di amerika serikat,pengahasilannya
rata-rata diatas 400 juta pertahun.
Duduk diposisi pertama ialah arsitek informasi(information
arcitetect) dengan gaji pertahun mencapai US$99 ribu atau sekitar 1,2
miliar. Bahkan,di new york,rata-rata seorang information arcitect bisa mendapatkan US$149 ribu pertahun.
Selanjutnya
diurutan kedua ditempati posisi user
experience (UX) desaigner dengan
rata-rata pengahasilan pertahun mencapai US$87 ribu. Setelah itu,menempati
posisi ketiga,keempat dan kelima ialah front
end developer,web developer dan digital project manager dengan pengahsilan masing-masing US$85 ribu,US$82 ribu,dan
US$78 ribu.
Urutan
keenam hingga sepuluh ialah art director
dengan gaji rata-rata pertahun US$70 ribu,interactive
designer US$64 ribu,web designer
US$62 ribu,copy writer US$56 ribu dan
grapich designer US$47 ribu.
Masih
langka
Meski demikian,orang-orang yang
bekerja didunia digital tidak melulu paham ilmu komputer dan teknologi
informasi, praktik dan jam terbanglah yang membuat mereka bisa.seperti kata
pribahasa, ‘alah bisa karena biasa’.
Misalnya,pengarsip digital(arsiparis digital),jenis
pekerjaan baru yang banyak dibutuhkan saat ini. pengarsip digital bertugas mengatur sedemikian rupa dokumen-dokumen
agar tertata dengan baik bersama dengan material digital yang baru sehingga
mudah ditemukan orang lain.dokumen tersebut bisa berupa literatur kuno,jurnal
ilmiah,surat kabar,catatan pengadilan,dokumen penting pemerintah atau
perusahaan dan bermacam tulisan
Orang dengan latar
belakang teknologi informasi kurang cocok unuk pekerjaan itu karena memiliki
kecendrungan untuk memberikan solusi yang berfokus kepada memperbesar daya
simpan.akibatnya ialah banyak tersimpan file yang tidak berguna sehingga sulit
untuk menemukan informasi yang baik.
Tak hanya
mengatur,arsiparis digital juga bertugas mengorganisasi dan melindungi material
digital. Ia memberi konten digital dari vendor sekaligus mengurus
lisensinya,memberikan identifikasi terhadap material digital yang disebut
sebagai meta-tag agar mudah
ditemukan,mencari informasi seputar masalah yang berkaitan dengan hak cipta dan
menjaga agar material digital tetap utuh ketika terjadi pergantian software atau hardware.
Di negara maju,yang
mulai terlihat banyak membutuhkan profesi itu ialah perusahaan-perusahaan yang
bergerak dalam bidang hukum. Mereka butuh tenaga ahli dalam bidang hak cipta
digital dan hal ini yang berhubungan dengan migrasi dokumen berbau hukum dari bentuk
cetak menjadi database.
Contoh bidang kerja
lain yang lebih jelimet ialah ahli
digital forensik yang bertugas menganalisis barang bukti digital sehingga
dapat dipertanggung jawabkan di pengadilan.barang bukti digital tersebut
termasuk telepon seluler,notebook,server,alat teknologi apa
pun yang mempunyai media penyimpanan dan bisa dianalisis.
Di tanah air,profesi
itu masih amat langka.dikutip dari laman wikipedia.org
salah satu ahli digital forensik yang
dimiliki indonesia ialah Ruby alamsyah yang sering menjadi saksi ahli
persidangan dan juga sebagai ahli pelatih sekuriti IT.
Diusianya yang 39
tahun,saat ini Alumnus Fakultas Teknologi Informasi Universitas
Gunadarma itu menjadi salah satu
orang indonesia yang bersertifikasi forensik digital internasional. Ruby
menjadi orang indonesia pertama yang menjadi anggota international high technolgy crime investigation(HTCIA).
Kasus-kasus yang pernah
ditanganinya ialah pembunuhan aktivis munir,pembunuhan artis alda
risma,pembunuhan nasrudin zulkarnaen,kasus penggelapan pajak,pencucian uang dan
penggelapan kartu kredit.
Mau tahu berapa gaji
seorang ahli forensik digital?laman payscale.com pada april 2014 melaporkan
gaji rata-rata analis komputer forensik
rata-rata sebesar US$66.849 (sekitar Rp.802 juta). Tertarik?
Sumber : Media Indonesia Rabu,24 september 2014
Kolom : pendidikkan
Komentar
saya mengenai halaman terkait ini adalah bahwa peluang
berkarier didunia teknologi saat ini sangat bagus dan menjanjikan karena orang
yang bukan lulusan teknologi informasi,sistem informasi ataupun sistem komputer
ini bisa menguasai pekerjaan didunia digital asalkan kita memiliki ‘SKILL’
itulah yang dibutuhkan orang-orang yang akan terjun kedalam dunia digital ini
dan kemauan yang kuat untuk bisa lebih memahami dan mendalami sebuah masalah
dari sebuah program yang ingin kita kuasai buktinya saja ahli digital forensik
terbaik yang dimiliki indonesia adalah lulusan dari Universitas Gunadarma
dengan pendapatan perbulan bisa mencapai Rp.802 juta.
Maka dari itu jika kita lebih menyukai bekerja
dirumah atau tidak perlu pergi kekantor peluang berkarier didunia digital
sangat menjanjikan bagi orang-orang yang menyukai sebuah tantangan yang
ditawarkan oleh profesi-profesi didunia digital seperi Programmer,Teknisi
Jaringan Komputer,Analis Sistem,Tenaga pendukung TI,Perancang perangkat
lunak,Administrator gudang data,Administrator,Pengembang dan Desainer situs
itulah pekerjaan yang ditawarkan oleh dunia digital tidak perlu lulusan
teknologi informasi asalkan kita menyukai sebuah tantangan yang semakin sulit
dalam berkarier didunia digital.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar