Jumat, 10 Juni 2016

USULAN TEKNIS PROPOSAL APLIKASI FACEBOOK MESSENGER

IV. USULAN TEKNIS

Rangkaian dari Usulan Teknis Proposal Aplikasi Facebook Messenger terdiri dari beberapa bagian diantaranya sebagai berikut  :

A.    Pendahuluan

Tujuan utama pengembangan fitur video calling tentunya untuk memberikan kemudahan dan kesan realitas dalam komunikasi maya para pengguna Facebook.  Oleh karena itu pihak pengembang aplikasi tentu tidak ingin main-main menyajikan fitur anyar tersebut.

B.     Profil dan Pengalaman Perusahaan
Facebook merilis layanan  untuk melakukan video call, yakni melalui aplikasi Facebook Massanger. Nampaknya facebook sangat serius dalam mengembangkan aplikasi video call-nya ini. melakukan panggilan video dengan Facebook Massanger cukup mudah, tekan saja icon yang terdapat pada aplikasi ini lalu pilih video call.
Sejauh ini aplikasi dari Facebook ini cukup baik dan tidak bermasalah. Namun ingat, jika ingin melakukan panggilan menggunakan Facebook Massanger, pastikan lawan bicara anda juga sudah menginstal aplikasi ini di perangkatnya.

C.    Pemahaman Kerangka Acuan Kerja
Dewasa ini, video call adalah sarana komunikasi tatap muka untuk jarak jauh. Video call memberikan fasilitas untuk melakukan panggilan tatap muka untuk lawan bicara kita yang berada ditempat yang berbeda. Banyak orang yang menggunakan video call untuk melepas rindu dengan sahabat, keluarga atau kekasih, interview pekerjaan, hingga meeting.

Kehadiran video call memang sangat membantu agar kita dapat”berjumpa” dengan lawan bicara kita meskipun jaraknya berjauhan. Selain itu, video call juga dianggap lebih ringan biaya karena kita bisa memanfaatkan jaringan WiFi gratis.

Jika dahulu video call hanya bisa digunakan di komputer, kini video call juga dapat digunakan memalui smartphon atau tablet.

D.    Tanggapan Terhadap Kerangka Acuan Kerja
Menurut rilis developer Messenger, salah satu kelebihan dari Video Call Messenger adalah kestabilan saat menjalankan fitur tersebut. Sebagai ilustrasi, pengguna Facebook yang mempunyai koneksi internet berteknologi LTE, tetap dapat menjalankan fitur video call yang stabil dengan pengguna di belahan dunia lain yang masih hanya tercover sinyal 3G. Selain itu, tahap pengembangan berikutnya pengembang juga menjanjikan adanya  fitur group video calling dan video stabilization untuk menunjang penggunaan yang lebih luas dan maksimal.

E.     Pelaporan
Mengenai kompatitbilitas penggunaan, fitur ini dapat dijalankan baik pada perangkat dengan sistem operasi Android maupun iOs. Selian itu terkait koneksi internet, video calling Messenger tidak hanya baik di jalankan menggunakan jaringan Wifi namun juga mobile data.

F.     Penutup
Dengan menggunakan SDLC(Sistem Development Life Cycle) proposal aplikasi sudah selesai dikerjakan dengan terstruktur
III.  Konsep Pembuatan Aplikasi
Konsep yang digunakan dalam pembuatan aplikasi facebook messenger ini adalah dengan menggunakan pendekatan metode SDLC ( System Development Life Cycle ) , konsep ini dikembangakn melalui beberapa tahap sebagai berikut:
A. Perencanaan
- Melakukan pengambilan/pengumpulan data
- Melakukan identifikasi masalah
B. Analisa permasalahan
Menganalisa masalah yang terjadi di lapangan sebelumnya pengguaan video call yang baru ada didalam aplikasi facebook massanger, dan membandingkannya dengan aplikasi yang  telah dibuat , serta dapat berkontribusi dengan apa yang terjadi nantinya setelah dibuat aplikasi.
C. Perancangan
Pada tahap ini melakukan perancangan struktur navigasi, perancangan input output dan perancangan tampilan aplikasi video call facebook massanger.
D. Implementasi
Membuat serta memberikan sentuhan terakhirnya dengan pengisian kode program yang sebelumnya tertera pada perancangan input output aplikasi


E. Uji Coba Aplikasi
Tahap ini merupakan tahap uji coba program yang dihasilkan dari tahap implementasi untuk mengetahui apakah fungsionalitasnya terpenuhi dan sesuai dengan rancangan dasar penelitian.




Referensi :

-           

Kamis, 05 Mei 2016

Sistem Informasi Geografis

MAKALAH
SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
KONSEP MANAJEMEN BASIS DATA DALAM SIG




                                           


4KA18

17112346 | THATEANA SHITANOVA R.


UNIVERSITAS GUNADARMA






Model basis data menyatakan hubungan antar rekaman yang tersimpan dalam basis data. Beberapa literatur menggunakan istilah struktur data logis untuk menyatakan keadaan ini. Model dasar yang paling umum yaitu :

1.      Model Hirarki

Model hirarki biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua & anak. Setiap simpul (biasa sinyatakan dengan lingkaran atau kotak) menyatakan sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul pada level di bawahnya disebut orang tua.Setiap orang tua bisa memiliki satu hubungan (1 : 1) atau beberapa anak (1 : M), tetapi setiap anak hanya memiliki satu orang tua. Simpul-simpul yang dibawahi oleh simpul orang tua disebut anak. Simpul orang tua yang tidak memiliki orang tua disebut akar. Simpul yang tidak memiliki anak disebut daun. Adapun hubungan antara anak dan orang tua disebut cabang. Beriktu memperlihatkan contoh model hirarki, yang terdiri atas 4 level dan 13 simpul.Pada contoh diatas, A berkedudukan sebagai akar, dan berkedudukan sebagai orang tua dari simpul B, C, D, dan E. Keempat simpul yang disebutkan belakangan ini disebut sebagai anak simpaul A. C juga dapat berkedudukan sebagai orang tua , yaitu orang tua F dan G. Adapun simpul F, G, H, I, J, L, dan M disebut sebagai daun.Contoh produk DBMS yang menggunakan model hirarki adalah IMS (Information Management System) , yang dikembangkan oleh dua perusahaan IBM dan Rockwell International Corporation. 

2.      Model Basis Data Relasional Dan Sig

Perbedaan penekanan para perancang sistem SIG pada pendekatan basis data untuk penyimpanan koordinatkoordinat peta dijital telah memicu pengembangan dua pendekatan yang berbeda dalam mengimplementasikan basis data relasional di dalam SIG. Pengimplementasian basis data relasional ini didasarkan pada model data hybrid atau terintegrasi.

3.      Model Data Hybrid

Nah ini merupak inti dari pembahasan kita, jadi langkah awal pada pendekatan ini adalah pemahaman adanya dugaan atau pendapat bahwa mekanisme penyimpanan data yang optimal untuk informasi lokasi (spasial) di satu sisi, tetapi di dsisi yang lain, tidak optimal untuk informasi atribut (tematik). Berdasarkan hal ini, data kartografi digital disimpan di dalam sekumpulan files sistem operasi direct access untuk meningkatkan kecepatan input-output, sementara data atributnya disimpan did alam DBMS relasioanl lomersial yang standar.
Maka perangkat lunak SIG bertugas mengelola hubungan (linkage) anatar files kartografi (lokasi) dan DBMS (data atribut) selama operas-operasi pemrosesan peta yang berbeda (misalnya overlay) berlangsung. Sementara digunakan beberapa pendekatan yang berbeda untuk penyimpanan data kartografi, mekanisme untuk menghubungkan dengan basis datanya tetap sama secara esensial, berdasarkan nomor pengenal (ID) yang unik yang disimpan di dalam sebuah tabel atribut basis data yang memungkinkannya tetap terkait dengan elemen-elemen peta yang bersangkutan.


4.      Model Data Terintegrasi

Pendekatan modael data terintegrasi juga dideskripsikan sebagai pendekatan sistem pengelolaan basis data (DBMS) spasial, dengan SIG yang bertindak sebagai query processor. Kebanyakan implementasinya pada saat ini adalah bentuk topologi vektor dengan tabel-tabel relasional yang menyimpan data-data koordinat peta (titik, nodes, segmen garis, dl.) bersama dengan tabel lain yang berisi informasi topologi. Data-data atribut disimpan di dalam tabel-tabel yang sama sebagai basis data map feature (tabel internal atau abel yang dibuat secara otomatis) atau disimpan di dalam tabel-tabel yang terpisah dan dapat diakses melalui operasi relasioanl “JOIN”.


Gambar 1

Integrasi Data, yaitu model integrasi data yang dilakukan langsung pada database atau struktur data dari aplikasi dengan mengabaikan presentasi dan business logic ketika membuat integrasi. Model integrasi data dapat dilihat pada



 Gambar-2

Keunggulan dari model integrasi data ada pada fleksibilitas yang lebih baik dari model presentasi dan memungkinkan data digunakan oleh aplikasi lain. Namun jika ada perubahan model data, maka integrasi tidak berfungsi lagi

Integrasi Fungsional, melakukan integrasi pada level business logic dengan memanfaatkan distributed processing middleware. Model integrasi fungsional dapat dilihat pada






Gambar-3.


Gambar 3

Keunggulan dari integrasi fungsional ada pada kemampuan integrasi yang kuat di antara model integrasi yang lain. Selain itu, model integrasi fungsional menggunakan true code reuse infrastructure untuk beberapa aplikasi pada enterprise.


Sumber ref:









Selasa, 03 Mei 2016

PROPOSAL APLIKASI FACEBOOK MESSENGER


I.Latar Belakang Aplikasi

Dewasa ini, video call adalah sarana komunikasi tatap muka untuk jarak jauh. Video call memberikan fasilitas untuk melakukan panggilan tatap muka untuk lawan bicara kita yang berada ditempat yang berbeda. Banyak orang yang menggunakan video call untuk melepas rindu dengan sahabat, keluarga atau kekasih, interview pekerjaan, hingga meeting.
Kehadiran video call memang sangat membantu agar kita dapat”berjumpa” dengan lawan bicara kita meskipun jaraknya berjauhan. Selain itu, video call juga dianggap lebih ringan biaya karena kita bisa memanfaatkan jaringan WiFi geratis.
Jika dahulu video call hanya bisa digunakan di komputer, kini video call juga dapat digunakan memalui smartphon atau tablet.
Facebook merilis layanan  untuk melakukan video call, yakni melalui aplikasi Facebook Massanger. Nampaknya facebook sangat serius dalam mengembangkan aplikasi video call-nya ini. melakukan panggilan video dengan Facebook Massanger cukup mudah, tekan saja icon yang terdapat pada aplikasi ini lalu pilih video call.
Sejauh ini aplikasi dari Facebook ini cukup baik dan tidak bermasalah. Namun ingat, jika ingin melakukan panggilan menggunakan Facebook Massanger, pastikan lawan bicara anda juga sudah menginstal aplikasi ini di perangkatnya.

II.  Tujuan Pembuatan Aplikasi


 Tujuan utama pengembangan fitur video calling tentunya untuk memberikan kemudahan dan kesan realitas dalam komunikasi maya para pengguna Facebook.  Oleh karena itu pihak pengembang aplikasi tentu tidak ingin main-main menyajikan fitur anyar tersebut.
Menurut rilis developer Messenger, salah satu kelebihan dari Video Call Messenger adalah kestabilan saat menjalankan fitur tersebut. Sebagai ilustrasi, pengguna Facebook yang mempunyai koneksi internet berteknologi LTE, tetap dapat menjalankan fitur video call yang stabil dengan pengguna di belahan dunia lain yang masih hanya tercover sinyal 3G. Selain itu, tahap pengembangan berikutnya pengembang juga menjanjikan adanya  fitur group video calling dan video stabilization untuk menunjang penggunaan yang lebih luas dan maksimal.


Mengenai kompatitbilitas penggunaan, fitur ini dapat dijalankan baik pada perangkat dengan sistem operasi Android maupun iOs. Selian itu terkait koneksi internet, video calling Messenger tidak hanya baik di jalankan menggunakan jaringan Wifi namun juga mobile data.

III.  Konsep Pembuatan Aplikasi


 Konsep yang digunakan dalam pembuatan aplikasi Kaskus ini adalah dengan menggunakan pendekatan metode SDLC ( System Development Life Cycle ) , konsep ini dikembangakn melalui beberapa tahap sebagai berikut:


A. Perencanaan

- Melakukan pengambilan/pengumpulan data
- Melakukan identifikasi masalah 

B. Analisa permasalahan

Menganalisa masalah yang terjadi di lapangan sebelumnya pengguaan video call yang baru ada didalam aplikasi facebook massanger, dan membandingkannya dengan aplikasi yang  telah dibuat , serta dapat berkontribusi dengan apa yang terjadi nantinya setelah dibuat aplikasi.

C. Perancangan

Pada tahap ini melakukan perancangan struktur navigasi, perancangan input output dan perancangan tampilan aplikasi video call facebook massanger.

D. Implementasi

Membuat serta memberikan sentuhan terakhirnya dengan pengisian kode program yang sebelumnya tertera pada perancangan input output aplikasi

E. Uji Coba Aplikasi

Tahap ini merupakan tahap uji coba program yang dihasilkan dari tahap implementasi untuk mengetahui apakah fungsionalitasnya terpenuhi dan sesuai dengan rancangan dasar penelitian.

Sumber :

- https://www.maxmanroe.com/facebook-messenger-rilis-fitur-video-calling.html
- http://giveme11.blogspot.co.id/2016/04/proposal-pembuatan-aplikasi-kaskus.html
- http://www.yac.mx/id/mobile-security/app/dont-freak-out-about-the-facebook-messenger-app.html


Kamis, 31 Maret 2016

Paper Etika dan Profesionalisme Aplikasi Video Call menggunakan Facebook Massanger





Disusun oleh 4KA18 :

1. Alex Merico S
2. Binti Farikhatul F
3. Dewi Rianti
4. Fais Alkurnis
5. Thateana Sithanova
6. Wellyatul Adawiyah


Universitas Gunadarma
2016/2017


Etika dan Profesionalisme Aplikasi Video Call menggunakan Facebook Massanger

1.  Latar Belakang

Dewasa ini, video call adalah sarana komunikasi tatap muka untuk jarak jauh. Video call memberikan fasilitas untuk melakukan panggilan tatap muka untuk lawan bicara kita yang berada ditempat yang berbeda. Banyak orang yang menggunakan video call untuk melepas rindu dengan sahabat, keluarga atau kekasih, interview pekerjaan, hingga meeting.
Kehadiran video call memang sangat membantu agar kita dapat”berjumpa” dengan lawan bicara kita meskipun jaraknya berjauhan. Selain itu, video call juga dianggap lebih ringan biaya karena kita bisa memanfaatkan jaringan WiFi geratis.
Jika dahulu video call hanya bisa digunakan di komputer, kini video call juga dapat digunakan memalui smartphon atau tablet.
Facebook merilis layanan  untuk melakukan video call, yakni melalui aplikasi Facebook Massanger. Nampaknya facebook sangat serius dalam mengembangkan aplikasi video call-nya ini. melakukan panggilan video dengan Facebook Massanger cukup mudah, tekan saja icon yang terdapat pada aplikasi ini lalu pilih video call.
Sejauh ini aplikasi dari Facebook ini cukup baik dan tidak bermasalah. Namun ingat, jika ingin melakukan panggilan menggunakan Facebook Massanger, pastikan lawan bicara anda juga sudah menginstal aplikasi ini di perangkatnya.

2. Etika dan Profsionalisme dalam melakukan Video Call di Facebook

Salah satu fitur baru yang diluncurkan Zuckerberg di platform jejaring sosialnya adalah fitur video chat yang bekerja sama dengan Skype. Fitur ini sangat direkomendasikan bagi Anda yang mendambakan berinteraksi dua arah secara face to face dengan teman ,saudara , dengan komunitas Facebook dan lain sebagainya seperti yang sudah dijelaskan di latar belakang.
Akan tetapi, ada etika-etika yang harus dimengerti, pahami dan jalankan jika akan melakukan video chat di Facebook ini, antara lain:
1. Jika seseorang tidak berkenan Anda undang untuk melakukan video chat, jangan memaksanya. Jangan mentang-mentang ingin mencoba fitur Facebook yang tergolong baru ini sehingga memborbardir teman-teman di facebook untuk mengajaknya ber-video chat. Cobalah berlapang dada dan menerima jawaban “tidak” dari mereka.
2. Jika  memang berniat melakukan video chat, konsekuensi lah dengan keputusan sendiri. Pastikan sudah siap tampil di depan kamera. Bukan berarti harus full make up. Walaupun hanya dengan sahabat , tampil dengan wajah bangun tidur tidak akan membangun mood yang bersemangat pada percakapan nanti.
3. Jangan terlalu berharap bisa melakukan Skype 24 jam penuh. Harus sadar bahwa lawan bicara tidak harus selalu ada didepan komputer berinteraksi di jejaring sosial. Masih ada kegiatan nyata sehari-hari di kehidupan mereka. Dan bagi yang ingin melakukan video chat lintas negara, pertimbangkan juga waktu setempat.
4. Jangan berlama-lama. Ada kalanya lawan bicara tidak enak hati untuk memutus pembicaraan sehingga seharusnya sadar diri. Tidak selamanya pembicaraan akan menarik jika berlarut-larut.
5. Etika yang terakhir berhubungan dengan norma kesusilaan. Pastikan tidak menyalahgunakan video chat di Facebook ini untuk kegiatan pornografi. Selain menjunjung tinggi adat ketimuran, tidak akan pernah tahu jika ada yang memanfaatkan kejadian tersebut untuk maksud yang tidak baik, bukan?

Jika sudah mengetahui etika dalam ber-video call di Facebook, selamat menikmati fitur ini dengan baik menurut etika dan prosionalisme  yang ada.

Sumber :