Freemasonry
Organisasi Freemasonry tidak mempunyai pusat dan
setiap negara mempunyai organisasi yang berdiri sendiri. Sekalipun demikian
setiap organisasi Freemasonry di mana pun akan mempunyai nomor pendirian dan
berhubungan satu dengan lainnya. Freemasonry juga mempunyai Master tertinggi
yang merupakan master tertinggi dari seluruh Master Freemasonry yang bertugas
melakukan koordinasi seluruh Freemasonry yang ada di dunia.
Organisasi ini diatur menjadi Loji-Loji Besar atau
kadang-kadang Orient yang mandiri, yang masing-masing memiliki yurisdiksinya
tersendiri, yang terdiri atas Loji bawahan atau konstituen. Berbagai Loji Besar
dapat mengakui atau tidak mengakui satu sama lain berdasarkan Prinsip Mason (sebuah
Loji Besar bisanya menganggap Loji Besar lainnya yang memiliki prinsip yang
sama sebagai Loji reguler,
dan mereka yang tidak sama dianggap sebagai Loji "tak reguler" atau
Loji "gelap").
Freemasonry merupakan organisasi yang tertutup dan
ketat dalam penerimaan anggota barunya. Organisasi ini bukan merupakan
organisasi agama dan tidak berdasarkan pada teologi
apapun. Tujuan utamanya adalah membangun persaudaraan dan pengertian bersama
akan kebebasan berpikir dengan standar moral yang tinggi. Freemasonry sendiri
adalah simbolisasi dari pengertian pekerja keras yang mempunyai kebebasan
berpikir. Kata mason berasal dari bahasa Perancis, maçon, yang
artinya "tukang batu". Sekalipun organisasi ini merupakan organisasi
hanya bagi kaum laki-laki namun kini sudah banyak pula kelompok Freemasonry
wanita.
Ada juga lembaga tambahan, yang
merupakan organisasi yang terkait dengan cabang utama Freemasonry, namun dengan
administrasinya sendiri.
Daftar isi
Sejarah
Bagaimana terbentuk dan kapan mulai dibentuknya organisasi
sekuler ini, pihak Freemasonry sendiri masih belum bisa menentukan. Banyak
dugaan gerakan kebebasan berpikir dan anti dogma (terutama terhadap
agama) ini sudah ada sejak sebelum abad
pertengahan. Bukti ini didapatkan dari ditemukannya manuskrip
dari sebuah perusahaan bangunan Inggris.
Manuskrip itu berisi konstitusi dan aturan-aturan organisasi, landasan hukum,
serta hak dan kewajiban anggota. Data-data ini yang di kemudian hari merupakan
dasar pembentukan organisasi yang digunakan oleh Freemason, dan masih digunakan
hingga saat ini.[3][4]
Selain itu, terdapat pula sebuah puisi Inggris yang dikenal sebagai "manuskrip Regius"
yang bertahun 1390 dan merupakan naskah Mason tertua.[8]
Dengan begitu secara resmi sejarah Freemasonry adalah berasal dari Inggris,
sekalipun banyak sekali publikasi yang ditulis oleh bukan dari kelompok
Freemasonry yang membuat spekulasi bahwa Freemasonry berasal dari banyak tempat
lain.[9]
Ada bukti yang menunjukkan bahwa ada Loji-Loji Mason
yang berdiri di Skotlandia sejak awal abad ke-16[10]
(contohnya Loji
Kilwinning, Skotlandia, memiliki catatan sejak akhir abad ke-16, dan
disebutkan dalam Statuta Schaw Kedua (1599) yang
merinci bahwa "ye warden of ye lug of Kilwynning [...] tak tryall of ye airt of memorie and
science yrof, of everie fellowe of craft and everie prenteiss according to ayr
of yr vocations").[11]
Ada sejumlah Referensi jelas mengenai keberadaan Loji-Loji di Inggris
pada pertengahan abad ke-17.[12]
Loji Besar pertama, yaitu Loji Besar Inggris (bahasa
Inggris: Grand Lodge of England atau GLE), didirikan pada 24 Juni
1717, ketika empat Loji yang sudah lebih dulu berdiri di London
berkumpul pada acara makan malam bersama. Loji ini degan cepat berkembang
menjadi badan regulator, dan banyak Loji Inggris bergabung ke dalamnya. Akan
tetapi, beberapa Loji tidak menyukai beberapa modernisasi yang lakukan oleh
GLE, misalnya pembuatan Derajat Ketiga. Akhirnya Loji-Loji itu membentuk sebuah
Loji Besar tandingan pada 17 Juli 1751, yang mereka sebut "Loji Besar
Antient Inggris." Dua Loji Besar ini saling bersaing demi
supremasi – dikenal sebagai "Modern" (GLE) melawan
"Antient" (atau "Kuno") – hingga akhirnya mereka
bersatu pada 25 November 1813 dan membentuk Loji Besar Bersatu Inggris (bahasa
Inggris: United Grand Lodge of England atau UGLE).[13]
Loji Besar Irlandia dan Loji Besar Skotlandia
didirikan pada tahun 1725 dan 1736. Freemasonry kemudian menyebar ke daerah
koloni Britania di Amerika Utara pada tahun 1730-an – dengan
"Antient" dan "Modern" (selain juga Loji Besar Irlandia dan
Skotlandia) mendirikan sejumlah Loji bawahan atau Loji "saudara",
serta mendirikan Loji-Loji Besar Daerah. Loji pertama Amerika berdiri di Philladelphia
di bawah binaan dari Masonic Grand Lodge England dengan Benjamin Franklin
sebagai master yang pertama.[14][15]
Seusai Revolusi Amerika, banyak Loji Besar AS yang
berdiri di tiap negara bagian. Beberapa gagasan dikemukakan untuk mendirikan
"Loji Besar Amerika Serikat", dengan George
Washington (yang merupakan anggota Loji Virginia) sebagai Master
Besar pertama, namun ide ini hanya muncul sebentar. Berbagai Loji Besar di
negara-negara bagian tidak bersedia mengurangi otoritas mereka dengan
menyepakati lembaga semacam itu.[16]
Meskipun tidak ada perbedaan besar dalam Freemansory
yang dilaksanakan oleh Loji-Loji yang dibawahi oleh Antient maupun Modern,
sisa-sisa pembagian ini masih dapat dilihat dalam nama dari sebagian besar
Loji, F.& A.M. merupakan Free and Accepted Masons ("Mason Bebas
dan Diterima") dan A.F.& A.M. adalah Antient Free and Accepted
Masons ("Mason Antient yang Bebas dan Diterima").
Yurisdiksi tertua di benua Eropa,
yaitu Grand Orient de France
(GOdF), didirikan pada tahun 1733. Akan tetapi, sebagian besar yurisdiksi
berbahasa Inggris menghentikan hubungan resmi dengan GOdF sekitar tahun 1877,
ketika (menyusul Kongres
Lausanne 1875) GOdF menghapuskan syarat bahwa anggotanya harus
mempercayai tuhan atau dewa. Saat ini Grande Loge
Nationale Française (GLNF) adalah satu-satunya Loji Besar Prancis
yang memiliki hubungan baik reguler dengan UGLE dan banyak yurisdiksi sesuainya
di seluruh dunia.
Karena sejarahnya itu, Freemansory seringkali disebut
memiliki dua cabang yang saling tidak memiliki hubungan baik reguler:
- UGLE
dan tradisi yurisdiksi yang sesuai (sebagian besar disebut Loji Besar)
dalam hubungan baik, dan
- GOdF,
tradisi yurisdiksi Eropa Daratan (seringkali disebut Orient Besar) dalam
hubungan baik.
Di kebanyakan negara Latin, Freemansory
Kontinental bergaya GOdF lebih menonjol, meskipun di sebagian besar negara
Latin ini ada juga Loji Besar yang memiki hubungan baik reguler dengan
UGLE dan komunitas Loji Besar di seluruh dunia yang sama-sama memiliki
"hubungan persaudaraan" reguler dengan UGLE. Sedangkan yang lainnya,
dilihat dari sebagian besar Freemansory, cenderung lebih mengikuti gaya UGLE,
meskipun tetap ada sejumlah perbedaan kecil.
Struktur organisasi
Loji-Loji Besar dan Orient-orient Besar merupakan
lembaga independen dan mandiri yang mengelola kemasonan di negara, daerah, atau
wilayah yang bersangkutan (disebut yurisdiksi). Tidak ada bukti mengenai
keberadaan satu lembaga tunggal yang menaungi Freemasonry di seluruh dunia;
hubungan antar yuridiksi yang berbeda dilakukan hanya berdasarkan pengakuan
bersama.
Regularitas
Regularitas adalah mekanisme konstitusional dimana Loji Besar
atau Orient Besar saling memberikan pengakuan bersama satu sama lain. Pengakuan
ini memungkinkan hubungan formal pada tingkat Loji Besar, dan memberi
kesempatan kepada para anggota Freemasonry untuk menghadiri rapat Loji di
yurisdiksi lain yang telah diakui. Sebaliknya, regularitas melarang hubungan
dengan Loji yang bukan Loji reguler. Sebuah Loji Besar Mason biasanya
memiliki daftar berisi yurisdiksi dan Loji lain yang telah mereka akui dan
dengan demikian mereka anggap sebagai Loji reguler.
Loji Besar dan Orient Besar yang saling memberikan
pengakuan dan mengizinkan intervisitasi dikatakan berada dalam hubungan
persahabatan. Sejauh yang diperhatikan oleh UGLE, regularitas didasarkan pada
kepatuhan terhadap sejumlah prinsip dasar ("Tanda"), yang ditetapkan
dalam Konstitusi UGLE dan Kontitusi dari Loji-Loji Besar yang dengannya mereka
memiliki hubungan persahabatan. Bahkan dalam definisi ini ada beberapa variasi
mengenai jumlah dan isi Tanda pada masing-masing yurisdiksi. Sementara kelompok
Mason lainnya dikelola secara berbeda.
Masing-masing dari dua cabang utama Freemasonry
menganggap Loji-Loji yang berada di bawah cabang yang bersangkutan sebagai
"reguler" sedangkan Loji yang ada di cabang lainnya sebagai "tak
reguler." Akan tetapi, cabang UGLE sangat besar sehingga banyak Loji Besar
dan Orient Besar yang memiliki hubungan persahabatan dengan UGLE biasanya
secara umum dianggap sebagai kemasonan "reguler" (atau "Aliran
Utama"), sedangkan Loji Besar dan Orient Besar yang memiliki hubungan
persahabatan dengan GOdF biasanya dianggap sebagai kemasonan
"liberal" atau "tak reguler". Isu ini diperparah oleh fakta
bahwa penggunaan "Loji" versus "Orient" saja tidak langsung
dapat dijadikan petunjuk ke cabang manakah Loji atau Orient tersebut masuk, dan
demikian tidak dapat dijadikan indikator regularitas. Istilah
"regularitas" juga secara lebih luas digunakan untuk menyebur
berbagai lembaga yang didirikan secara terpisah dan menganggap diri mereka
sebagai "Mason" namun tidak diakui oleh kedua cabang utama Mason.
Loji Mason
Loji (kadang disebut juga Loji Pribadi atau Loji
Konstituen dalam konstitusi Mason) adalah unit organisasi dasar
Freemasonry. Setiap Loji baru harus memiliki Surat Izin atau Piagam yang
dikeluarkan oleh sebuah Loji Besar, yang memberinya izin untuk berjalan dan
menyelenggarakan rapat. Para anggota Mason yang berkumpul sebagai sebuah Loji
tanpa memperlihatkan dokumen ini (misalnya, karena sedang dalam kamp tawanan
perang) dianggap sebagai Loji" gelap" atau "tak reguler",
terkecuali bagi sedikit Loji-Loji "abadi" yang didirikan sebelum
pembentukan Loji-Loji Besar.
Sebuah Loji harus menggelar rapat di tempat yang telah
ditetapkan dan pada waktu yang dipublikasikan sebelumnya. Mereka akan memilih,
menginisiasi, dan mempromosikan anggota dan petugasnya; Loji itu akan membangun
dan mengelola harta dan asetnya, termasuk waktu dan catatan; dan Loji yang
bersangkutan juga dapat memiliki, menduduki, atau berbagi propertinya. Seperti
organisasi lainnya, Loji dapatmemiliki bisnis formal untuk mengelola pertemuan
dan acara, rapat umum tahunan serta komite, dana amal,
korespondensi dan laporan, keanggotaan dan langganan, rekening dan pajak, acara
khusus dan katering, dan sebagainya. Jumlah kegiatan adalah tergantung pada
masing-masing Loji, dan di bawah konstitusi serta berbagai bentuk prosedur yang
sama, Loji-Loji dapat mengembangkan tradisi yang berbeda-beda.
Seseorang hanya dapat diinisiasi, atau dijadikan
sebagai seorang Mason, di dalam sebuah Loji. Orang dapat menjadi anggota tetap
dalam sebuah Loji seumur hidupnya. Seorang Mason Master dapat mengunjungi Loji
manapun yang memiliki hubungan persahabatan dengannya, dan sebuah Loji dapat
memberikan sambutan yang ramah kepadanya serta mengadakan rapat formal
dengannya. Pengunjung harus terlebih dahulu memeriksa regularitas Loji tersebut
dan dapat memastikan bahwa Loji tesebut sesuai dengan tujuannya; namun dia
dapat ditolak untuk masuk jika ada kemungkinan bahwa dia akan menganggu
keharmonisan Loji. Jika dia mau mengunjungi Loji yang sama berulang kali, dia
mungkin saja diharapkan untuk bergabung dan membayar biaya langganan.

Plakat ini
memperingati kunjungan persaudaraan 'formal' oleh NIRMAS, asosiasi Mason untuk
anggota Angkatan Laut
Australia, yang pada awalnya bermula di Basis Pelatihan Magang, HMAS Nirimba, yang
darinya nama kelompok ini berasal. Plakat ini didesain berdasarkan lencana kapal untuk
Angkatan Laut. Kunjungannya adalah kepada Loji Gundagai United,
No.25.
Sebagian besar Loji berisi para Freemason yang tinggal
atau bekerja di kota atau daerah di dekat Loji yang bersangkutan. Loji lainnya
diikuti oleh para Mason yang memiliki kesamaan minat, pekerjaan
atau latar belakang. Loji semacam ini kadang mensyaratkan adanya kesamaan sekolah,
universitas,
unit militer, penunjukkan
atau derajat Mason, seni, pekerjaan dan hobi. Di beberapa Loji,
pendirian dan namanya mungkin hanya tinggal sejarah, karena seiring waktu,
keanggotaan berkembang lebih luas dariapda yang diharapkan oleh para
"pendirinya"; dalam beberapa Loji lainnya, keanggotaan tetap
eksklusif.
Ada pula Loji spesialis Riset, yang anggotanya adalah
para Master Mason, dengan ketertarikan pada Riset Mason (mengenai sejarah,
filsafat,
dll.). Loji Riset sepenuhnya terjamin, namun biasanya tidak menginisiasi
anggota baru. Loji Instruksi di UGLE dapat dijamin oleh Loji biasa manapun
untuk dapat mempelajari dan berlatih Ritual Mason.
Para Freemason berkumpul sebagai sebagai Loji,
bukan di dalam' Loji, kata "Loji" lebih bermakna orang-orang
yang berkumpul, bukan tempat berkumpul. Akan tetapi, dalam penggunaan
sehari-hari, premis Mason sering disebut "Loji". Bangunan Mason
kadangkala disebut "Kuil" ("Filsafat
dan Art)"). Di banyak negara,
digunakan istilah Pusat atau Gedung Mason dan bukannya Kuil.
Ini untuk menghindari prasangka dan kecurigaan. Beberapa Loji berbeda, selain
juga kelompok Mason dan non-Mason lainnya, sering menggunakan premis yang sama
pada waktu yang berbeda.
Menurut tradisi Mason, mason batu Eropa Abad
Pertengahan sering berkumpul, makan bersama, dan tinggal selepas jam kerja di
sebuah Loji di sisi selatan sebuah situs bangunan, dimana matahari
menghangatkan batunya pada siang hari. Bagian Lembaga Pesta sosial (atau
Lembaga Sosial) dari pertemuan ini dengan demikian sering disebut Selatan.
Loji-Loji awal berkimpul di kedai atau tempat umum tetap lainnya dengan ruangan khusus.
Pengurus Loji
Setiap Loji Mason memilih pengurus tertentu untuk
melaksanakan tugas-tugas khusus dalam kerja Loji. Master Terhormat (pada
dasarnya Presiden Loji) selalu menjadi pengurus terpilih. Sebagian besar
yurisdiksi juga memilih Petugas Senior dan Junior (Wakil Presiden), Sekretaris
dan Bendahara. Semua Loji memiliki Tyler, atau Tiler, (yang menjaga pintu
ruangan Loji ketika sedang ada sesi di Loji yang bersangkutan), terkadang
dipilih oleh Master. Selain pengurus yang dipilih, Loji juga meiliki banyak
pengurus yang ditunjuk – misalnya Diakon, Penatalaya, dan Chaplain (ditunjuk
untuk memimpin doa di konvokasi rapat atau kegiatan – seringkali, tapi tak
harus, merupakan seorang rohaniwan). Jabatan khusus dan tugas mereka
berbeda-beda pada tiap yurisdiksi.
Banyak jabatan direplikasi pada tingkat Loji Daerah
dan Loji Besar dengan tambahan 'Tinggi' pada jabatannya, misalnya setiap Loji
memiliki 'Petugas Junior', maka Loji Besar memiliki 'Petugas Junior Tinggi'
(atau terkadang 'Petugas Tinggi Junior'). Selain itu, ada sejumlah jabatan yang
hanya terdapat pada tingkat Loji Besar.
Prinsip
Pada dasarnya Freemasonry lebih mengedepankan
masalah-masalah kemanusiaan atau humanisme sekuler.
Dalam kelompok persaudaraan tersebut, manusia akan dilihat sebagai mahluk
individu dan pemikirannya menjadi titik sentral pandangan. Pekerjaan dan spirit
kerja dalam Freemasonry ditujukan pada menemukan bagaimana harapan-harapan
utama manusia dalam menempuh kehidupan ini. Dalam upaya kebersatuan anggota
sebagai ikatan persaudaraan, adalah dengan cara melihat segi positif pemikiran
setiap individu, dan meninggalkan segi negatifnya. Berkumpul dalam Loji adalah
merupakan tradisi sejak awal dimana para anggota akan saling bertukar pikiran,
dan yang lebih penting adalah tetap membina ikatan persaudaraan atau brotherhood.
Masing-masing anggota harus mampu bekerja untuk diri sendiri agar menjadi
manusia yang lebih baik, berguna, berdasarkan ikatan persaudaraan, serta
membangun kebebasan berpikir dalam kehidupannya di tengah masyarakat. Secara
ideal dapat dikatakan bahwa: membangun sebuah kuil kemanusiaan.
Dalam praktiknya, Freemasonry tidak menyajikan suatu
doktrin maupun dogma, dan juga tidak mempunyai program yang kaku. Bagaimana
peraturan kebebasan berpikir yang dikembangkan oleh setiap anggota komunitas
adalah secara sadar atau tidak apabila pemikiran seorang anggota itu dapat
diterima secara umum oleh anggota komunitas. Kebenaran spirit dalam filosofi
yang dikembangkan Freemasonry akan terus berkembang sebagai wujud dari
bagaimana cara pandang melihat kebenaran yang dipercayai, bagaimana kekuatan
sistem nilai, norma, adat dan tradisi yang ada dalam masyarakat, serta adanya
kompromi penerimaan sesuatu pandangan atau pemikiran yang baru.
Freemasonry pada dasarnya menghormati semua agama dan
kepercayaan yang dianut oleh anggotanya. Freemasonry sebagai organisasi
persaudaraan tidak terlibat pada suatu agama dan kepercayaan yang dianut para
anggotanya. Dengan demikian setiap anggota juga perlu menghormati kebebasan
setiap individu dalam menentukan pilihan agama dan kepercayaannya
masing-masing. Sekalipun demikian Freemasonry memercayai bahwa Tuhan adalah kreator dari
alam raya. Secara prinsip Freemasonry mempunyai tiga pilar filosofi
yang harus selalu dipegang yaitu: rasionalitas, ketuhanan,
dan etika.
Pada dasarnya Freemasonry mengajarkan sebuah filosofi
baru dalam kehidupan ini. Filosofi baru tersebut yaitu sekularisme
yang artinya memisahkan berbagai sektor kehidupan dengan agama yaitu pada
sektor-sektor pendidikan, hukum, politik, ekonomi, kesehatan, dan ilmiah. Dalam
hal ini agama menjadi kebutuhan individu, dan mengurangi fungsi agama dalam
kehidupan sosial. Dengan demikian sekularisasi dalam Freemasonry adalah sebuah
proses dimana semua yang mengatur segi kehidupan sosial berupa sistem nilai,
norma, dan ide-ide, landasannya adalah empirik, rasional, dan pragmatik.
Filosofi baru inilah yang kemudian dalam perjalanan kehidupan Freemasonry telah
menarik begitu banyak pertentangan dengan prinsip-prinsip yang sudah ada.
Sekalipun Freemasonry tidak ada sangkut pautnya dengan
peperangan, ataupun perkembangan politik suatu negara, namun dalam praktiknya
nilai-nilai yang diajarkan oleh Freemasonry telah memberikan sumbangan yang
besar dalam setiap individu Freemasonry dalam membangun masyarakat yang
diidamkan yaitu bebas dari tirani dan
dogma.
Kegiatan
Hingga kini Freemasonry tetap menjaga tradisi ritual,
yang merupakan simbol bahwa setiap anggota adalah pekerja bangunan (maçon)
yang dapat disimbolkan sebagai batu bata yang harus disusun menjadi sebuah
bangunan kuil. Bagunan kuil Freemasonry merupakan simbol dari sebuah masyarakat
yang besar. Dalam menerima anggota baru dari sebuah Loji atau rumah
Freemason, maka ritual ini akan diperkenalkan kepada setiap anggota baru
tersebut. Ia kemudian mempunyai kewajiban untuk juga berfungsi sebagai pekerja
membangun kuil secara bersama-sama dengan anggota yang lain. Freemasonry
meletakkan visi bahwa bekerja membangun kuil adalah sebuah seni yang tinggi
agar nampak indah baik di bagian luar, di bagian dalam maupun di bagian pusat
bangunan . Sebagai anggota suatu Loji, komunitas Freemasonry mempunyai hierarki
tiga tingkatan dari yang terrendah hingga yang tertinggi yaitu murid, pekerja,
dan master. Setiap master mempunyai tugas untuk membimbing murid-muridnya dan
membantu para pekerja agar dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Para
Master mempunyai hierarki dengan tingkatan yang tertinggi adalah tingkat 33
yang merupakan Grand Master untuk suatu negara.
Simbol
Simbol kuil yang digunakan oleh Freemasonry adalah Bait Salomo
sebagai simbolik kerja manusia dalam membangun kehidupan masyarakat yang
majemuk yang permasalahannya tak pernah selesai. Pengambilan Bait Salomo ini
sebab Bait Salomo di Yerusalem
selalu menjadi polemik antar agama dengan sengketa yang tak pernah selesai
– di atas pondasi yang ada ingin selalu dibongkar oleh kelompok agama yang
menang mendudukinya dan dibangun kembali sebagai kuil agama yang lain. Diduga,
Bait Salomo berada di bawah Masjid
Al-Aqsa yang merupakan masjid besar kedua setelah Masjid
Al-Haram di Mekkah. Namun
penggunaan Bait Salomo sebagai simbol kerja Freemasonry dalam masyarakat
majemuk telah diartikan oleh kelompok anti Freemasonry bahwa Freemasonry
identik dengan Yahudi dan Zionisme.
Kerahasiaan
Freemasonry adalah organisasi yang tertutup dan
memegang rahasia apa yang tengah dibicarakan di dalamnya. Berbagai upacara
ritual yang dilaksanakan hanya boleh dilihat oleh anggota komunitas Freemason.
Perilaku atau peraturan seperti ini sudah berlangsung beratusan tahun. Awalnya
adalah demi perlindungan para anggota Freemasonry itu sendiri dari tekanan
pihak yang bertentangan dengan prinsip berkebebasan berpikir dan anti dogma di
tiga ratus tahun lalu di Inggris, dimana agama Katolik
masih kuat memegang kendali hukum. Namun dengan tidak terbukanya kelompok
Freemasonry ini telah membawa pergunjingan di luar yang dilakukan oleh berbagai
kelompok yang berseberangan prinsip. Karena begitu banyak pergunjingan dan
spekulasi, baik dari kelompok agama maupun politik garis keras yang semakin
banyak muncul di media massa, maka akhir-akhir ini Freemasonry mulai membuka
diri, kecuali berbagai ritual yang dilaksanakan di dalam kelompok. Keterbukaan
ini dilakukan guna membantah berbagai pergunjingan dan spekulasi tersebut .
Anggota
Anggota Freemasonry yang umumnya dari kalangan intelektual
dan tokoh-tokoh politik akhirnya juga menjadikan negara-negara yang dipimpin
para Freemasonry menjadi negara sekuler. Contoh yang paling jelas adalah Amerika
Serikat. Saat adanya perang saudara di Amerika antara Utara
dan Selatan, banyak kalangan tinggi militer
dan politik yang menjadi anggota Freemason. Presiden pertama Amerika sebagai
sebuah negara republik yaitu George
Washington adalah juga anggota Freemason. Amerika kemudian
menjadi negara sekuler sebagaimana negara-negara di Eropa setelah revolusi
Perancis.
Pembesar dan orang terkenal Freemasonry tercatat 14
orang Presiden Amerika antara lain George Washington, Gerald Ford,
James Monroe,
Franklin Delano Roosevelt, Theodore Roosevelt, dan Harry Truman.
Dari Inggris tercatat antara lain Raja Edward VII, Raja Edward VIII, Raja George
VI, dan Winston Churchil. Musikus
terkenal antara lain Mozart dan Beethoven,
serta ahli politik terkenal antara lain Montesquieu.
Nama-nama dari Indonesia
antara lain Pangeran Aryo Suryodilogo, Raden Saleh,
Abdul Rachman (dari Kesultanan Pontianak), Paku Alam V, Paku Alam VI,
Paku Alam VII,
Pangeran Adipati Ario Notokoesoemo, dan Hamengku Buwono VIII.
Anti Freemasonry
Sepanjang sejarah selama 250 tahun, organisasi
persaudaraan sekuler ini mempunyai pengalaman konflik dengan baik kelompok
agama maupun aliran politik garis keras seperti fasisme
dan komunisme.
Dalam kehidupan politik garis keras fasisme yaitu pada saat kekuasaan Hitler,
Grand Master Loji Jerman mati
dibunuh oleh Hitler dan anggota Loji ini telah dimasukkan ke kamp-kamp
konsentrasi. Sampai dua ratus tahun lalu, Katolik Roma memberlakukan hukuman
mati bagi orang-orang Katolik yang masuk menjadi anggota Loji Freemason. Berkuasanya
politik komunisme di Indonesia juga telah melarang dan menutup organisasi
Freemasonry di Indonesia.
Kesalahpahaman
Kekristenan
Berikut ini adalah beberapa kesalahpahaman sejumlah
penganut Kristen
terkait kelompok Freemasonry:
- Freemansory
mengajarkan agama pagan dan melakukan ritual berasal dari agama-agama pagan.
Pada kenyataannya, Freemasonry melakukan ritualnya bukanlah sebagai ritual
keagamaan, melainkan sebagai ritual kehidupan sekuler. Selain itu, ritual
yang dilakukan oleh Freemasonry sebetulnya hanya sebuah sandiwara.
- Freemansory
menerapkan mistisisme Yahudi
(Kabbalah)
dan memiliki simbol berupa pentagram. Pada kenyataannya, Freemasonry tidak
mempunyai hubungan dengan Kabbalah, dan simbol Freemasonry bukanlah
pentagram.
- Freemasonry
mempunyai wahyu. Padahal, sekalipun Freemasonry tidak menyangkal adanya
wahyu dari Tuhan, namun Freemasonry bukanlah sebuah agama, sehingga
Freemasonry sebenarnya tidak mempunyai wahyu.
- Freemasonry
melakukan praktik spiritisme,
okultisme,
medium, tarot,
dan astrologi.
Freemasonry memang banyak diinspirasi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
seperti astronomi dan aljabar, sehingga Freemasonry menyukai angka-angka
dan pengetahuan tentang alam raya. Namun Freemasonry adalah sebuah
organisasi sekuler yang lebih banyak memperhatikan rasionalitas, bukti
empirik, dan pragmatik. Sehingga Freemasonry tidak mempunyai hubungan
dengan spiritisme, okultisme (perdukunan) maupun medium dan peramalan.
- Freemasonry
tergabung dalam sebuah kelompok Illuminati
Bavaria. Pada kenyataannya, hingga kini tidak pernah tercatat ada
tokoh-tokoh maupun kelompok yang secara nyata berkaitan dengan kelompok
Illuminati Bavaria.
- Freemasonry
bertentangan dengan agama Kristen. Sudah banyak larangan yang dikeluarkan
oleh pihak gereja agar menjauhi kelompok Freemason, karena pihak gereja
melihat ajaran Freemasonry tidak sesuai dengan ajaran agama. Sebegitu
jauh, kelompok Freemasonry memang bukan ajaran agama. Freemasonry
mengajarkan berkebebasan berpikir dan anti dogma.
- Freemasonry
mengajarkan ateisme.
Pada kenyataannya, Freemasonry tidak memiliki hubungannya dengan ateisme
karena Freemasonry tidak mempunyai kaitan dengan sistem kepercayaan dan
agama. Freemasonry adalah organisasi sekuler yang mengajarkan tentang humanisme
sekuler. Fremason sendiri menghargai anggotanya yang mempunyai kepercayaan
agama apapun, dan dalam filosofinya menghormati Tuhan sebagai sang
pencipta.
- Freemasonry
menghancurkan gereja. Pada kenyataannya, Freemasonry membantah bahwa tidak
pernah ada deklarasi bahwa Freemasonry mempunyai tujuan untuk
menghancurkan gereja.
- Freemasonry
mempunyai buku suci yaitu Moral dan Dogma buatan Albert Pike (seorang
Master Freemasonry Amerika yang sangat terkenal) yang menyebutkan bahwa Lucifer
adalah Tuhan Freemasonry. Pada kenyataanya, di dalam buku tersebut tidak
pernah disebutkan bahwa Lucifer adalah Tuhan dari Freemason. Prasangka ini
sendiri muncul akibat kesalah pengutipan oleh Leo Taxil.
- Freemasonry
adalah sekte Gerakan Zaman Baru. Gerakan Zaman
Baru adalah gerakan spiritual yang mempercayai bahwa Tuhan berada di dalam
diri setiap manusia. Karena pada dasarnya kelompok Freemasonry bukanlah
organisasi penganut agama Kristen, sekalipun tidak pernah menyatakan bahwa
organisasi ini menentang gereja, namun diartikan oleh anti Freemasonry
bahwa organisasi ini merupakan organisasi gereja dunia dimana anggotanya
bersatu dengan Kristus.
Harun Yahya
Menurut Harun Yahya,
Freemasonry adalah kelompok Yahudi yang
menjalankan perintah rahasia dari Ordo Bait
Allah serta
dari kelompok Zionis internasional. Tuduhan lainnya adalah bahwa Freemasonry
mempunyai agenda tersembunyi (salah satunya untuk menghancurkan Islam),
melakukan kontrol terhadap pejabat-pejabat Arab dalam masalah Palestina, menggunakan nama-nama lain
(seperti Rotary and Lion Club) sebagai kamuflase, serta melakukan kegiatan mafia dan korupsi.
Selain itu, Harun Yahya juga menuding bahwa Freemasonry menggunakan prinsip dan
menjalankan upacara Kabbalah
serta melakukan kegiatan sihir, dan melaksanakan serta menyebarkan ajaran Yudaisme,
ateisme,
paganisme,
komunisme,
dan nazisme.
Tudingan ini populer di dunia Islam radikal karena
mengaitkan freemasonry dengan berbagai kepercayaan dan organisasi yang
sebenarnya tidak ada hubungannya, topik kebencian antar agama dan faksi dalam
perang salib, serta dengan masalah Palestina dan Israel. Kecurigaan terhadap
freemasonry di masa kini bisa ditelusuri kepada artikel 17, 22, dan 28 dalam
dokumen Hamas 1988 yang mencurigai Freemason, Rotary, Lion dan organisasi
rahasia lainnya sebagai alat untuk menyelipkan kepentingan Israel. Walaupun
demikian, kecurigaan ini sebenarnya belum pernah terbukti dan organisasi yang
disebutkan sebenarnya tidak beroperasi secara tersembunyi atau menyimpan
rahasia.
Dengan berbagai kecurigaan yang ada, freemasonry
berkembang di berbagai negara yang berpenduduk muslim seperti Malaysia, Turki,
Maroko, dan Lebanon.
Konspirasi
- Konspirasi
pembunuhan John F.
Kennedy. Ada spekulasi bahwa JF Kennedy dibunuh oleh
komplotan Freemasonry karena banyak orang di sekitar JF Kennedy adalah
anggota organisasi Freemason. Namun teori konspirasi ini tidak pernah
terbukti.
- Konspirasi
dengan Yahudi dan Zionis merupakan tudingan yang sangat terkenal dan sudah
berlangsung beratusan tahun. Tudingan konspirasi dengan Yahudi dan Zionis ini
berasal dari sebuah buku yang sangat terkenal, Protokol Para Tetua Sion. Namun
sebetulnya buku ini ditulis oleh seorang Rusia
Sergei
Alexandrovich Nilus (1862-1930) dan isinya plagiat serta
palsu yang berasal dari berbagai tudingan terhadap Freemasonry dan anti
semit yang sudah tersebar di belahan Eropa sebelumnya. Sekalipun demikian
buku ini menjadi seolah-olah buku dokumen bagi mereka yang anti semit
maupun yang anti Freemason.
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Freemasonry